Thursday, November 19, 2009

Menanggapi kesalahan orang lain

Apakah kita akan mengecam dengan kesalahan orang lain, mencaci, mencibir, ato cuman sekedar menghina dalam hati atau bahkan kita tidak merespon apa2. Pengalaman ini saya dapatkan ketika saya melihat di milis migas seorang anggota dari milis yang kelihatannya adalah seorang lulusan baru menulis didalam milis dengan gaya bahasa ke ABG2 an dan menjurus tidak formal.

Berikut isi email dari seorang anggota tersebut
“Halo semuanya, Kenalkan saya Edwin...anggota baru milis ini...Saya mao tanya nueh tentang posisi mechanical eng yang fresh graduate getu...saya dah care tahu..kan kira kira bisa masuk e facility engineering teruz field engineering teruz bisa ke pipe yah??bener kaga...selain itu apa aja yah??teruz yang pentingnnya tuh ilmu ilmu apa c yang di pake untuk masing masing posisi itu..he bingung saya...Makasih”

Disitu terlihat bahwa bahasanya sangat tidak baku. Akan tetapi dari segi contents sebenernya tidak ada masalah, Apa sebenernya yang menjadi latar belakang sampai dia menulis dengan gaya bahasa yang seperti itu di milis? Sebab yang mungkin kebiasaan dia dalam berbahasa serta ketidaktahuan dia etika dalam bermilis dan berapa banyak expertise yang bergabung di milis tersebut dan membaca email dia. Terlepas dari itu semua kita bisa belajar banyak akan kesalahan orang tersebut.

Pertama, kita harus berfikir pada posisi orang lain, karena sering kali kita akan berpikir dan bertindak dengan kacamata pribadi yang ada di pikiran kita. Kedua, kita harus bisa menempatkan diri kita pada tempatnya, jika tempat kita berinteraksi adalah harus bersikap seperti itu kita tidak boleh egois dengan sikap asli yang kita miliki.

Lalu bagaimana kita menanggapi perilaku remaja tersebut? Yang pertama jika kita bisa bertindak maka kita harus mengingatkan dia dengan cara yang baik aar kedepan dia tidak mengulang hal yang sama. Kita tidak seharusnya tertawa, apalagi mencibir dengan sesuatu kesalahan yang orang lain perbuat, karena semua saya yakin semata2 adalah karena dia belum tahu. Kita adalah saudara yang sepantasnya adalah untuk mengingatkan dan menasehati untuk kemajuan kita bersama.

Kita akan terus tumbuh dan berkembang sejauh dengan pikiran kita bergerak.

-FR-

0 komentar:

 
© free template by Blogspot tutorial